Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan kembali meningkat pada musim kemarau tahun 2025. Provinsi Riau menjadi wilayah terparah dengan lebih dari 140 titik api terdeteksi, terutama di Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu. Kebakaran ini menyebabkan sekitar 46 hektar lahan terbakar dan kualitas udara memburuk, dengan jarak pandang berkurang hingga satu kilometer .Bisnis.com+12Republika Online+12AgroIndonesia+12Ambisius News+1WALHI+1
Kabut asap yang dihasilkan dari kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan telah meluas ke negara tetangga, Malaysia. Berdasarkan citra satelit, kabut asap terdeteksi bergerak ke arah timur laut dan telah mencapai Kemang Bay di Negeri Sembilan, Malaysia . Hal ini memicu kekhawatiran akan dampak kesehatan dan lingkungan di kawasan tersebut.ratas.id+9Ambisius News+9Mongabay.co.id+9WALHI
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menilai bahwa kebakaran hutan yang terus terulang disebabkan oleh kurangnya keseriusan pemerintah dalam mengelola sumber daya alam dan menegakkan hukum terhadap perusahaan-perusahaan yang terbukti membakar lahan. WALHI mencatat bahwa sejak Januari hingga Juli 2025, sekitar 1.000 hektar hutan dan lahan di Riau telah terbakar, dengan titik api tersebar di konsesi perusahaan besar seperti PT RAPP (APRIL&Partner), PT SRL (APRIL&Partner), dan PT DRT (Barito Grup) .WALHI+1WALHI+1
Pemerintah Indonesia diimbau untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla, serta melakukan evaluasi terhadap izin konsesi perusahaan yang terlibat dalam kebakaran berulang. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk mengatasi masalah karhutla secara efektif dan berkelanjutan.Republika Online+3WALHI+3Pantau Gambut+3
Untuk informasi terkini mengenai kualitas udara dan status kebakaran hutan, masyarakat dapat mengakses aplikasi Magma Indonesia atau mengikuti akun resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di media sosial.Republika Online+3internasional.kontan.co.id+3gorontalo.antaranews.com+3