Proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) pada tahun 2025 menunjukkan angka yang relatif rendah, berkisar antara 1,3% hingga 1,8%. Beberapa lembaga internasional dan domestik telah menurunkan estimasi mereka terkait pertumbuhan ekonomi AS, mencerminkan dampak dari kebijakan fiskal dan ketegangan perdagangan global.
📉 Proyeksi Pertumbuhan AS 2025
-
International Monetary Fund (IMF): Mengurangi proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 1,8% pada 2025, turun dari 2,8% pada tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh ketidakpastian kebijakan, tarif perdagangan yang lebih tinggi, dan penurunan permintaan domestik. Financial Times
-
Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD): Menurunkan proyeksi pertumbuhan AS menjadi 1,6% pada 2025, dengan risiko resesi meningkat akibat tarif perdagangan yang lebih tinggi dan ketegangan global.
-
Federal Reserve: Memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan berada di kisaran 1,7% pada 2025, dengan inflasi diperkirakan mencapai 2,7%. The Times
-
The Conference Board: Mengantisipasi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 2,2% pada 2025, dengan kemungkinan penurunan lebih lanjut pada kuartal keempat akibat dampak tarif perdagangan.
⚠️ Faktor Penyebab Perlambatan
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap proyeksi pertumbuhan yang rendah ini antara lain:
-
Kebijakan Tarif Perdagangan: Penerapan tarif tinggi terhadap mitra dagang utama AS, termasuk China dan Uni Eropa, telah meningkatkan biaya impor dan mempengaruhi daya saing ekspor AS.
-
Ketidakpastian Kebijakan Fiskal: Rencana pengeluaran besar melalui “One Big Beautiful Bill Act” (OBBBA) menghadapi tantangan legislatif, meningkatkan ketidakpastian mengenai kebijakan fiskal jangka panjang. Reuters
-
Kenaikan Suku Bunga: Federal Reserve mempertahankan suku bunga tinggi untuk mengendalikan inflasi, namun hal ini dapat menekan investasi dan konsumsi domestik.
-
Penurunan Permintaan Global: Perlambatan ekonomi di mitra dagang utama AS, seperti China dan Eropa, mengurangi permintaan terhadap produk AS.
📊 Implikasi bagi Indonesia
Perlambatan ekonomi AS dapat mempengaruhi Indonesia melalui beberapa saluran:
-
Ekspor: Permintaan terhadap produk ekspor Indonesia ke AS, seperti elektronik, tekstil, dan otomotif, berpotensi menurun.
-
Arus Modal: Ketidakpastian ekonomi global dapat menyebabkan arus modal keluar dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
-
Harga Komoditas: Penurunan permintaan global dapat menekan harga komoditas yang diekspor Indonesia, seperti batu bara dan minyak sawit.
Namun, Indonesia dapat memitigasi dampak tersebut dengan diversifikasi pasar ekspor, peningkatan daya saing industri domestik, dan penguatan sektor konsumsi domestik.