Proyeksi Pertumbuhan AS: Hanya 1,3–1,8 % tahun 2025

CNBC Indonesia | Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan proyeksi asumsi  ekonomi makro 2025. Hampir semua asumsi makro diproyeksi akan meleset dari  target... | Instagram

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) pada tahun 2025 menunjukkan angka yang relatif rendah, berkisar antara 1,3% hingga 1,8%. Beberapa lembaga internasional dan domestik telah menurunkan estimasi mereka terkait pertumbuhan ekonomi AS, mencerminkan dampak dari kebijakan fiskal dan ketegangan perdagangan global.

📉 Proyeksi Pertumbuhan AS 2025

  • International Monetary Fund (IMF): Mengurangi proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 1,8% pada 2025, turun dari 2,8% pada tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh ketidakpastian kebijakan, tarif perdagangan yang lebih tinggi, dan penurunan permintaan domestik. Financial Times

  • Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD): Menurunkan proyeksi pertumbuhan AS menjadi 1,6% pada 2025, dengan risiko resesi meningkat akibat tarif perdagangan yang lebih tinggi dan ketegangan global.

  • Federal Reserve: Memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan berada di kisaran 1,7% pada 2025, dengan inflasi diperkirakan mencapai 2,7%. The Times

  • The Conference Board: Mengantisipasi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 2,2% pada 2025, dengan kemungkinan penurunan lebih lanjut pada kuartal keempat akibat dampak tarif perdagangan.

⚠️ Faktor Penyebab Perlambatan

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap proyeksi pertumbuhan yang rendah ini antara lain:

  • Kebijakan Tarif Perdagangan: Penerapan tarif tinggi terhadap mitra dagang utama AS, termasuk China dan Uni Eropa, telah meningkatkan biaya impor dan mempengaruhi daya saing ekspor AS.

  • Ketidakpastian Kebijakan Fiskal: Rencana pengeluaran besar melalui “One Big Beautiful Bill Act” (OBBBA) menghadapi tantangan legislatif, meningkatkan ketidakpastian mengenai kebijakan fiskal jangka panjang. Reuters

  • Kenaikan Suku Bunga: Federal Reserve mempertahankan suku bunga tinggi untuk mengendalikan inflasi, namun hal ini dapat menekan investasi dan konsumsi domestik.

  • Penurunan Permintaan Global: Perlambatan ekonomi di mitra dagang utama AS, seperti China dan Eropa, mengurangi permintaan terhadap produk AS.

📊 Implikasi bagi Indonesia

Perlambatan ekonomi AS dapat mempengaruhi Indonesia melalui beberapa saluran:

  • Ekspor: Permintaan terhadap produk ekspor Indonesia ke AS, seperti elektronik, tekstil, dan otomotif, berpotensi menurun.

  • Arus Modal: Ketidakpastian ekonomi global dapat menyebabkan arus modal keluar dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

  • Harga Komoditas: Penurunan permintaan global dapat menekan harga komoditas yang diekspor Indonesia, seperti batu bara dan minyak sawit.

Namun, Indonesia dapat memitigasi dampak tersebut dengan diversifikasi pasar ekspor, peningkatan daya saing industri domestik, dan penguatan sektor konsumsi domestik.

Related Posts

Penyelenggaraan Event Budaya Global di Indonesia: Dampak Ekonomi dan Sosial

Penyelenggaraan event budaya global di Indonesia telah menjadi salah satu strategi efektif dalam mempromosikan pariwisata, memperkenalkan budaya lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Berbagai festival dan acara internasional yang digelar di…

Juventus Terancam Didegradasi Akibat Skandal Finansial Baru

Jakarta, 20 Juli 2025 – Juventus kembali menghadapi ancaman serius akibat skandal finansial yang melibatkan dugaan pencatutan keuntungan palsu dalam transaksi pemain. Setelah sebelumnya dihukum dengan pengurangan 15 poin pada…

You Missed

Bohong – Ashanty & Anang Hermansyah: Konflik dalam Hubungan

Jangan Menyerah – Gigi: Lagu Motivasi untuk Bangkit

Selamat Ulang Tahun – Jamrud: Lagu Perayaan Penuh Energi

Bali United Raih Kemenangan Penting Saat Menghadapi Persib Bandung

PSM Makassar Mendapatkan Kemenangan Dramatis atas Persebaya Surabaya dalam Laga Penuh Ketegangan

Rindu – Agnes Monica: Kerinduan yang Tak Pernah Padam